Berbicara tentang kesehatan, siapa yang
tidak ingin dirinya selalu terjaga alias kebal dari semua penyakit?
Tentu, semua orang
menginginkan untuk terhindar dari segala penyakit. Tetapi, siapa sangka jika
disekitar kita pun terdapat virus-virus penyebab timbulnya suatu penyakit yang
mungkin menakutkan dan bisa mengancam diri seseorang. Seringkali, kita mengabaikan hal-hal kecil yang
mungkin bisa berdampak besar kepada seseorang termasuk penyakit.
Salah satu pencegahan untuk menghindari
berbagai kemungkinan datangnya penyakit yaitu, adanya pendidikan kesehatan sejak
usia dini. Ketika seorang anak lahir, tentu orangtua lah yang senantiasa memantau
perkembangan kecerdasan dan kesehatannya. Melihat sang buah hati tumbuh dan
berkembang menjadi anak yang sehat, pintar dan terhindar dari penyakit, betapa bahagianya pasangan orangtua tersebut. Mulai
dari pengenalan anak terhadap lingkungan disekitarnya, pembelajaran terhadap
pentingnya kesehatan dan bagaimana melindungi si buah hati dari berbagai
ancaman penyakit, serta pemberian asupan gizi yang mampu membuat anak tumbuh
dan berkembang menjadi anak yang sehat dan terlindungi dari berbagai penyakit.
Namun
sayang, masih banyak diluar sana, termasuk di tengah kenyataan anak-anak
Indonesia yang masih menghadapi beban akibat kurang gizi dan kelebihan gizi.
Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dan sosialisasi masyarakat terhadap
pentingnya kesehatan anak sejak usia dini. Dukungan dan stimulasi orangtua
dalam menanamkan pola makan sehat dengan gizi yang seimbang pada anak sangat
dibutuhkan, karena status gizi anak akan membawa dampak pada kehidupan mereka dimasa
depannya, dari mulai masa kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga usia lanjut.
Pendidikan
terhadap pentingnya kesehatan anak sejak usia dini sebaiknya sudah ditanamkan
dan disosialisasikan kepada masyarakat oleh pemerintah setempat. Mulai dari
daerah perkotaan, hingga ke desa terpencil yang sulit dijangkau. Dengan adanya
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam pembagian tugas dan
perencanaan dinas kesehatan seperti memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan
pengobatan gratis di daerah setempat diharapkan lingkungan dapat terjaga dari
ancaman berbagai risiko timbulnya penyakit.
Selain
itu, pembekalan pengetahuan tentang kesehatan atau alih pengetahuan melalui pendidikan
dari orangtua mengenai pola makan dan pola asuh yang optimal dapat memberikan
dampak yang positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Mulai dari taman
kanak-kanak atau biasa disebut PAUD telah diajarkan pemberian rangsangan atau
stimulasi pendidikan yang sesuai dengan
tahap tumbuh-kembang anak dan dilaksanakan melalui pendekatan bermain
sambil belajar. Penanaman kejujuran, disiplin, cinta sesama, cinta tanah air,
dan semua nilai yang positif lain termasuk pengetahuan mendasar mengenai gizi dan
kesehatan perlu dibiasakan dan harus dilakukan secara terus menerus agar dapat
bekerja secara optimal pada anak.
Berbagai
pihak, mulai dari kegiatan sosial yang
memfokuskan pada edukasi gizi ke berbagai subjek termasuk pemerintah, lembaga
pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, juga organisasi masyarakat di lingkungan
sekitar untuk meningkatkan pemahaman tentang zat gizi dan kebutuhan pemenuhan
zat gizi dalam pola makan sehari-hari khususnya pada ibu yang sedang hamil dan
orangtua yang sedang memberikan edukasi dan pengenalan lingkungan baru kepada
si buah hati.
Pada
intinya memang dibutuhkan korelasi yang positif antara masyarakat, terutama
orangtua dengan berbagai pihak yang menjalin kerjasama untuk memberikan
pengajaran mengenai pentingnya kesehatan dan bagaimana mencegah timbulnya
berbagai penyakit terhadap anak sejak usia dini. Sudah saatnya sekarang dan
seterusnya hal ini bisa dilaksanakan agar masyarakat Indonesia merasakan
kenyamanan dan kenikmatan atas terhindar dari berbagai macam penyakit yang
mampu mengancam nyawa seseorang.
3 komentar:
trnyata kamu suka posting untuk lomba ya
bener tuh dek, korelasinya dari semua pihak harus ada
trmksh komentarnya anon :)
Posting Komentar