Ketika harapan dan mimpi kamu tertunda oleh kenyataan yang ada saat
itu, apa kamu rasakan selain sesak, kecewa, dan menyalahkan diri?
Yes I got it! Ketika usaha dan
kerja kerasku berbuah kegagalan, putus asa dan sedih menyelimuti pikiranku
selama tahun 2014. Kegagalan untuk mendapatkan
status sebagai mahasiswa baru UGM rasanya seperti jatuh ke jurang yang paling
dalam. Bagaimana tidak, usaha yang telah
ku gapai dalam menjalani dan memahami materi anak sma telah kutempuh. Pagi, siang,
sore, dan malam, tak kenal waktu selama hampir 2 bulan full aku telah belajar.
Pergi ke jogja bimbel asrama dan menghabiskan banyak materi dan waktu hanya
demi mengenyam satu bangku di ugm rasanya begitu sulit kuraih.
Sakit dan terpuruk selama satu
bulan aku alami setelah aku mengetahui bahwa Wulandari Agustina tidak mendapati
kata SELAMAT KAMU LOLOS DI JURUSAN XXXXXXX UGM. Tidak semudah itu menerimanya
bukan? Kalian tentu merasakannya bukan? Mungkin cara kita berbeda-beda dalam
menerima kegagalan ini. Tapi… kalian tentu tau bahwa kesedihan dari kegagalan
kita gak akan menjadi sebuah hasil lebih baik kalo kita terus meratapinya tanpa
menjadikannya pengalaman untuk bangkit dan terus menatap ke depan bahwa saya
bisa, saya past bisa! Selama itu mungkin dan kita berhak untuk
mendapatkannya.
Cieee..serius banget sih bacanya
hahaha
Kali ini Wanglan mau share
postingan lagi yaa, entah udah berapa lama gak update lagi. Yang pastinya
tulisan ini, aku buat untuk memenuhi janjiku berikutnya atas permintaan
teman-teman blogger dan adik kelasku. So…. Let’s see!
Hmm.. selang beberapa minggu setelah pengumuman
ujian PTN ku yang terakhir, aku semakin sedih dan terpuruk lho. Well, pasti
dari sebagian orang ngalamin hal yang serupa kayak aku. Aku terus-terusan
ngurung di kamar, meratapi, ngerasain yang namanya kesel, kecewa , dan tentunya penyesalan
kenapa aku gagal tembus ugm :( Mungkin readers yang sebelumnya udah baca kisah
kegagalanku ini bisa ngerasain gimana rasa sakitnya.
Bagiku, Allah tau apa yang aku
inginkan, Ia tempatku untuk bergantung dan melepaskan semua kesedihan yang
kualami saat itu. Perlahan-lahan aku mulai merasakan adanya energi agar aku
bisa bangkit dari keterpurukan itu.
Singkatnya, aku mulai memiliki komitmen dan catatan harian untuk aku
bisa bangkit dan mulai menjalani aktivitas keseharianku seperti sedia kala.
Tepatnya bulan Agustus akhir, aku
telah dipanggil untuk interview pekerjaan pada suatu perusahaan joint venture yang
bergerak dibidang perdagangan dan jasa kargo. Disana, aku memberanikan diri
sebagai siswa lulusan SMK Akuntansi untuk mengajukan posisi sebagai staf
accounting pada perusahaan tersebut. Tepat seminggu setelah interview, aku
dinyatakan lolos untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Tekad dan komitmen yang aku
bangun dari awal setelah masa keterpurukan itu adalah ‘tidak masalah ketika
anak seumuranku telah kuliah di universitas manapun dan aku belum merasakan
itu, asalkan saat ini aku harus bersungguh-sungguh dan berjanji bahwa tahun
2015 aku bisa menjadi mahasiswa baru ugm dan memiliki tabungan atas hasil jerih
payahku saat bekerja di perusahaan tersebut’.
Seiring berjalannya waktu, aku
mulai terbiasa dengan kehidupan baruku. Aku memiliki catatan harian dan jadwal
kegiatan sehari-hari agar aku terbiasa untuk bisa menata waktuku sebaik
mungkin. Mulai dari beribadah, hingga waktu yang kugunakan untuk bekerja di
kantor serta belajar materi-materi sbmptn dan mandiri. Di sela-sela kesibukanku
saat itu di kantor, aku gunakan waktuku untuk belajar dan membaca semua
materi-materi yang ada. Tidak sedikit orang-orang kantor ketika melihatku,
mereka bertanya tentang bagaimana kelanjutan kuliahku di umur yang masih belia
ini.
Sulit memang, terkadang rasa
kantuk setelah bekerja terus menghampiriku. Oiya, ngomong-ngomong aku nulisnya
kayak novel banget gaksih? Hahaha, terlalu ngalor ngidul ya? Oke, lanjuuutttttttttt!
Selama tahun 2014, kalo pas hari
kerja dalam sehari aku memiliki jatah belajar sebanyak 6 jam (2 jam setelah
subuh, 4 jam setelah isya). Tapi, kalo
hari sabtu dan minggu so pastinya jatah belajarku minimal 10 jam dalam sehari.
Rutinitas itu terus aku ulangi setiap harinya sehingga aku telah terbiasa dan
tanpa dipaksa alam bawah sadarku mengikutinya. Mungkin di antara kalian
berpikir apa bener wulan ngelakuin hal seperti itu? Hmm, I have no doubt about
it broo siss. Kegagalan yang telah kualami meninggalkan bekas luka yang sangat
dalam. Jadi, aku punya janji dan komitmen atas diri sendiri bahwa aku harus
bisa ngeraih impian itu.
Selama aku belajar dalam mengulas
materi, tiap minggu aku memiliki target pencapaian atas hasil belajarku. Btw, dari
kerja kerasku dalam pengulangan materi untuk ujian masuk PTN membuahkan bonus
lho hehehe. Alhamdulillah tak henti-hentinya aku bersyukur hingga detik ini :)
Selain aku melatih diri untuk
menjadi seorang yang tekun dalam belajar, aku dapet bonus dari kerja kerasku.
Yaitu……. Uang saku berupa gaji yang aku peroleh selama bekerja di perusahaan
dan aku dapet hadiah uang tunai dari tryout yang pernah aku ikutin.
Alhamdulillah hasil pencapaian terbaikku itu ketika aku mengikuti suatu event
besar salah satunya TO Akbar di Jakarta. Aku merupakan salah satu peserta dari
3000an peserta yang masuk 3 besar dan mendapatkan uang tunai jutaan rupiah. MasyaAllah
yaa.
Tapi…… terus terlintas
dipikiranku bahwa Ini bukan hasil akhir yang aku inginkan, aku harus berhasil
mendapati nilai terbaik agar aku masuk ke jurusan Ilmu Ekonomi UGM. Hasil TO
yang aku ikuti semakin membuahkan hasil dan mengalami progress yang cukup
signifikan.
Sebulan menjelang SBMPTN, aku
mulai memutuskan untuk mendaftarkan diriku dan memasukkan keperluan
administrasi yang ditentukan. “Ya Allah, engkaulah yang mengetahui seluruh isi
hati dan pikiranku, dan hanya Engkaulah yang melihat semua kerja kerasku selama
ini tanpa ada orang yang mengetahui bagaimana perjuanganku secara rinci”.
Begitulah sepatah dua patah yang kuucapkan dalam hati ketika aku menentukan
pilihan saat mendaftar sbmptn.
Perjalanan belum selesai, aku
terus mengumpulkan senjata untuk berperang dalam ujian ptn tersebut. Tak henti-hentinya
aku terus meningkatkan gairahku dalam belajar dan mendekatkan diri pada Sang
Maha Kuasa. Hingga seminggu menjelang SBMPTN, aku mulai menghentikan waktu
belajarku. Hanya bermain game, membaca novel, dannnnn… semakin ku dekatkan
diriku pada-Nya.
Tepat H-1 menjelang SBMPTN, aku
sudah tiba di Jogja untuk tes di salah satu lokasi PTN. Malaikat tanpa sayapku
(Mama) ikut mendampingiku selama di Jogja. Kebiasaanku untuk bangun jam 2 pagi tetap
kulakukan. Selesai sholat tahajud, dengan spontannya aku meneteskan air mata
dan bekata dalam hati “Ma, aku akan berjuang hingga waktu menghentikanku untuk
bertindak. Aku akan membuat mama dan papa bangga bahwa aku bisa lolos UGM tahun
ini”. Hal itu terus aku ulangi sampai UM UGM pun aku tempuh.
Well, singkat cerita aku punya
pengalaman buruk ketika ujian SBMPTN berlangsung. Bukan karena aku down atau
materi tak mampu aku kerjakan. Justru kesalahan tak terduga pengawas yang
membuat satu ruangan yang ada didalamnya merasa geram dan membuat kami saat itu
ingin melaporkan kepada pihak yang bertanggungjawab atas ketidakberhasilan
mereka mengikuti peraturan dan kerugian yang kami alami. *mau tau cerita nya? Tanyakan
aku secara pribadi ya, aku tidak ingin mengumbar permasalahan yang lalu. Hanya
sebagai bahan evaluasi untuk lebih waspada kedepannya terhadap pengawas. Hehehe
Alhamdulillah SBMPTN selesaiii,
eitsss tunggu dulu! UM UGM masih ada. Aku langsung balik ke Jakarta keesokan
harinya dan menyiapkan diri untuk tes utul di Jakarta. Kalian tau gak? Setiba
di Jakarta bukannya aku rileks dan menenangkan diri untuk tes selanjutnya,
justru aku langsung pergi siangnya ke Istora untuk menonton kejuaraan badminton
lho. Hehehe gila gak? Biasa aja sih sebenernya
Aku langsung beli tiket dan
nonton hari itu juga sampe 3 hari berturut-turut. Bukan aku menyepelekan utul
ugm, justru dengan aku menonton kejuaraan itu ada semangat membara dalam
diriku. Aneh bukan? Tapi ini memang terjadi saat itu. Tepat sehari sebelum utul
ugm, aku pergi ke lokasi ujian di wilayah Jakarta timur yang notabene nya
jauhhhh banget dari rumahku untuk memastikan bangku dan mejaku ada dan layak
untuk aku gunakan keesokan harinya.
Yes sir!!!! Aku bersiap dengan
penuh keyakinan. Satu setengah jam kutempuh untuk sampai di tempat lokasi
ujian. Hingga tiba waktunya aku masuk ruangan dan mengerjakan semua soal yang
ada. Taraaaaaaaaaaaa! Keluar ruangan, aku merasakan ada beban yang mengalir dan
secara cepat menghilang dalam tubuhku.
Dear readers yang cantik dan
tampan… perjuanganku selama 2014-2015 ini kulakukan atas kemauan dan tekadku
sendiri lho. Ketika 2014 aku gagal masuk UGM, banyak yang menentangku, mencemoohku,
bahkan orang-orang terdekatku membuat keputusan untuk menyerah saja dan masuk
pts yang ada di Jakarta. Namun aku menolak itu semua, kuberanikan tekadku untuk
dijalankan sesuai dengan impianku. Bagiku, impian sesungguhnya akan menjadi
kenangan indah ketika satu persatu mampu kita wujudkan dengan sungguh-sungguh
dan pastinya rasional.
Semakin mendekatkan diri pada
Tuhan, membuatku semakin tenang dan damai. Ketika tidak ada seorangpun yang
berada pada pihak kita, tidak ada alasanku untuk merasakan sedih. Justru dengan
keikhlasan dan tekad baik, serta diiringi usaha keras dalam menjalaninya maka
itu akan tercapai dengan Tangan Tuhan yang lebih indah tanpa kita sadari.
Usaha, doa, serta menjalankan semua ibadah sesuai kepercayaan masing-masing dengan
sungguh-sungguh akan selalu menerangkan hati dan pikiran dalam kedamaian.
Aku benar-benar percaya bahwa
Allah itu lebih mengetahui apa yang kita inginkan. Tentu kalian berpikir hal
yang sama bukan? Sebulan setelah ujian ptn, Aku diberikan berkah dan hadiah
yang luar biasa. Tepat bulan yang indah nan suci, aku dinyatakan LOLOS di salah
satu PTN pilihanku jalur SBMPTN (sensor ya hehehe) dan LOLOS UTUL UGM yaitu
ILMU EKONOMI. Alhamdulillah Allahu Akbar.
Hmmm…karena terlalu panjang
kisahku ini, kebahagiaan yang aku rasakan saat itu mungkin kalian bisa imajinasikan
seperti apa :D hayooo seperti apa? Hehe
Poin yang aku tekankan disini adalah rasa semangat seorang anak SMK yang berjuang untuk menggapai mimpinya sejak lama. Mungkin kisahku ini hanya segelintir kisah yang mungkin dapat kubagi untuk kalian para pembaca :) aku semakin tersadar dan tentunya orang-orang diluar sana merasakan bagaimana pahitnya berjuang dan terus bertahan dalam menggapai impian sehingga buah manis yang mereka dapatkan diperoleh dengan hasil tangan yang mereka petik selama ini.
Bermimpilah kawan :) gapai impian
itu. Yakin lah kemampuan yang ada dalam dirimu.
Kejar! dan terus kejar meskipun
benda tajam terus menghalangi dan menghunusmu.
Kamu pasti akan merasakan hal
yang sama seperti diriku bahwa betapa indahnya sebuah impian satu persatu terwujud
dan menjadi sebuah kenangan indah dalam hidupmu. Tetap jaga hubungan tali
silaturahmi yang pernah ada dan singgah dalam hidupmu ya kawan :) karena perlahan
kalian akan mengerti alasan Tuhan memberikan rasa senang dan sedih dalam hidup
tiap seorang manusia.
Satu lagi ihhh :( jangan lupa
untuk selalu bersyukur dan tersenyum agar energi positif selalu mengalir pada
tubuh kita yaaa... hehehe
Sampai disini dulu ceritanya.
Terima kasih sudah menyempatkan sedikit waktu untuk membaca curahan hati dan perjuangan
wanglan.
Salam Hangat dariku untuk kalian
para pembaca~